pelangi kirimanmu telah memudar dan pucat
sedang hujan tak kunjung tiba
wahai senja berbaik hatilah
bagi padaku separuh mentari merah
esok pagi kukumpulkan embun dan kabut
biar kucampurkan mereka dalam satu bejana harap
hingga tercipta ramuan pelangi rasa
kelak, kukirim dan kubagi pada semesta
meskipun hujan enggan menyapa
tak perlulah sepi meraja lela
sebab sebejana penuh pelangi sudah kupunya
sedang hujan tak kunjung tiba
wahai senja berbaik hatilah
bagi padaku separuh mentari merah
esok pagi kukumpulkan embun dan kabut
biar kucampurkan mereka dalam satu bejana harap
hingga tercipta ramuan pelangi rasa
kelak, kukirim dan kubagi pada semesta
meskipun hujan enggan menyapa
tak perlulah sepi meraja lela
sebab sebejana penuh pelangi sudah kupunya
Nada sendu nan sepi berkibar di puncak keberadaanku
BalasHapusmelambai-lambai bertarian dengan angin mengejek
Kesendirianku...
Pernah kutitipkan pada kekasih hati sebuah pelangi
bertukar dengan selendang pengikat hati
Tinggal Kenangan...
kini tubuh rapuh menanti di sini
dingin menganiaya, sepi menggerogoti
Di mana dirimu...
Cinta telah lama pergi, bahagia menceraikanku
hanya selendang dan dirimulah yang masih mewarnai hidupku
Cintai aku...
aku di sini
BalasHapustak beranjak sekejap pun
meski angin deru-menderu
aku tak perah ragu menunggu
pelangi titipanmu hanya menyisakan warna ungu
nila dan merahnya telah lama pudar
berbait-bait doa kurapal dalam beragam frasa
berharap hujan segera tiba
berharap di sana kulihat kau datang
bersama pelangi senja
dan ramuan pelangiku biarlah kusimpan
untuk lain masa