Senin, 08 Oktober 2012

Aku dan Pelangi

pelangi kirimanmu telah memudar dan pucat
sedang hujan tak kunjung tiba

wahai senja berbaik hatilah
bagi padaku separuh mentari merah
esok pagi kukumpulkan embun dan kabut
biar kucampurkan mereka dalam satu bejana harap
hingga tercipta ramuan pelangi rasa
kelak, kukirim dan kubagi pada semesta
meskipun hujan enggan menyapa
tak perlulah sepi meraja lela
sebab sebejana penuh pelangi sudah kupunya


2 komentar:

  1. Nada sendu nan sepi berkibar di puncak keberadaanku
    melambai-lambai bertarian dengan angin mengejek

    Kesendirianku...

    Pernah kutitipkan pada kekasih hati sebuah pelangi
    bertukar dengan selendang pengikat hati

    Tinggal Kenangan...

    kini tubuh rapuh menanti di sini
    dingin menganiaya, sepi menggerogoti

    Di mana dirimu...

    Cinta telah lama pergi, bahagia menceraikanku
    hanya selendang dan dirimulah yang masih mewarnai hidupku

    Cintai aku...

    BalasHapus
  2. aku di sini
    tak beranjak sekejap pun
    meski angin deru-menderu
    aku tak perah ragu menunggu

    pelangi titipanmu hanya menyisakan warna ungu
    nila dan merahnya telah lama pudar

    berbait-bait doa kurapal dalam beragam frasa
    berharap hujan segera tiba
    berharap di sana kulihat kau datang
    bersama pelangi senja
    dan ramuan pelangiku biarlah kusimpan
    untuk lain masa

    BalasHapus